Indonesia kembali mencatat gebrakan di dunia energi terbarukan.
Produk inovatif bernama Bobibos mengubah jerami jadi bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan.
Konsep Bobibos menggabungkan prinsip biofuel modern dengan teknologi digital kontrol suhu.
Setiap ton jerami bisa menghasilkan bahan bakar dengan nilai oktan mendekati 98.
“Tujuan kami sederhana: dari sawah untuk jalanan Indonesia,” ujar Yuda Pratama, CEO startup energi hijau Bobibos Labs.
Riset Bobibos mulai dikembangkan sejak 2023.
Uji lapangan juga memperlihatkan efisiensi pembakaran yang stabil.
Pendekatan “energi pintar” ini jadi pembeda Bobibos dari biofuel konvensional.
Investor dan komunitas hijau Indonesia menyatakan dukungan.
Bobibos dinilai sejalan dengan visi Indonesia Net Zero Emission 2060.
Pilot project sedang disiapkan di wilayah Jawa Barat.
Meski potensinya besar, tantangan tetap ada.
Skalabilitas produksi membutuhkan kolaborasi antara peneliti, pemerintah, dan petani.
Di sisi lain, perlu edukasi publik agar masyarakat paham manfaat biofuel lokal.
Pakar lingkungan dan teknologi biomassa melihat inovasi ini sebagai bukti kapasitas riset anak muda Indonesia.
Dengan kombinasi digitalisasi, inovasi, dan kesadaran hijau, era bahan bakar bersih lokal resmi dimulai.
Inovasi ini adalah simbol transisi energi bangsa, dan Indonesia kini punya peluang nyata jadi pemimpin energi hijau di Asia.